Kamis, 21 Januari 2021

[OPINI] Sebaiknya Urungkan Saja Niatmu Beli Ayam Warna Warni

 

   Bulunya adalah identitasnya

Kalau lagi lewat depan Sekolah Dasar (SD) di hari biasa suka lihat pedagang yang ikut berjongkok atau duduk di trotoar. Kadang kalau yang lewat adalah typical yang teliti pasti akan melihat satu persatu pedagang tersebut. Tetapi ada satu pedagang mengambil seluruh highlight orang-orang dengan kekuatan warna-warninya. Yap, mereka adalah penjual ayam warna-warni.

Jenis Ayamnya

rumahayampotong.com


Ayam yang diwarnai dengan warna-warna mencolok memberikan kesan unik dan lucu. Tak sedikit anak-anak akhirnya tergiur untuk membeli. Sebelum itu alangkah baiknya kalian perlu tahu jenis ayam apa yang diperjualbelikan. Ayam yang biasa dijual berjenis broiler. Ayam jenis broiler termasuk jenis ayam pedaging yang diternakkan dan harganya cukup terjangkau.

Ciri-ciri mencolok dari ayam broiler adalah pertumbuhannya pesat. Ketika usianya menginjak 40 hari, ayam ini sudah dapat dikonsumsi. Bahkan untuk jenis persilangannya dapat dikonsumsi  sejak usia si ayam sudah 35 hari saja lho. Peternakan ayam broiler di Indonesia berkembang dengan pesat. Di tahun 2011 tercatat dari total 2.554.200 ton produksi daging nasional sebesar 52,4% adalah daging ayam broiler.

Walaupun peruntungan dari jalur konsumsi sudah banyak, tidak menutup kemungkinan untuk melebarkan sayap dihal lain termasuk penjualan ayam warna-warni. Bulu-bulu ayam yang diwarnai ternyata mampu menarik pasar khususnya untuk anak-anak kisaran usia 6 – 10 tahun. Biasanya ayam warna-warni dijajakan dengan diletakkan di kardus dan disusun sesuai warnanya. Usia anak ayam yang dijual masih berumur 4-5 harian dan mempunyai suara khas yaitu ‘kiyap, kiyap, kiyap’.

Pewarna dan Efek Sampingnya

tokopedia.com

Untuk pewarna yang digunakan adalah pewarna tekstil, pewarna yang memang digunakan untuk memenuhi industri tekstil. Harga pewarna tekstil relatif lebih murah. Anak ayam akan dikumpulkan di satu tempat lalu diwarnai dengan mode semprot atau manual. Hal ini membahayakan karena suhu yang berubah drastis akan menurunkan daya tahan tubuh anak ayam. Maka tak mengherankan banyak dari mereka akhirnya mati.

Adapun yang dapat bertahan hidup, dampak bahaya masih tetap terus melekat bahkan meluas. Cat yang melekat tidak serta merta melekat di bulu saja, tetapi menembus ke dalam pori-pori. Akibatnya si ayam dapat mengalami komplikasi diantaranya adalah mengidap alergi hingga kanker. Mirisnya, kandungan pewarna akan tetap terus ada hingga ayam menginjak usia dewasa.

Untuk manusia pun sama bahayanya. Bila menyentuh besar kemungkinan akan mengalami alergi. Lebih parahnya jika manusia mengonsumsi ayam tersebut akan mendapatkan berbagai macam efek samping. Dari sakit pinggang, gangguan pencernaan, muntah-muntah,  dan sesak napas. Untuk efek samping yang lebih ekstrim adalah asma, timbulnya tumor, memicu hiperaktif pada anak-anak, gangguan sistem saraf, penurunan daya tahan tubuh, bahkan sampai kerusakan sistem urin.

Kita dapat berperan untuk memutus rantai eksploitasi lho, readers. Cukup untuk tidak membelinya kita berupaya untuk mengakhiri jual beli ayam warna-warni. Ada cara lain yang dapat digunakan untuk menyenangi adik, saudara, atau teman, kita dapat membeli mainan yang sudah berlisensi aman digunakan. Sudah banyak sekali mainan ayam yang didesain persis seperti ayam warna-warni. Ini menjadi salah satu upaya untuk menghindari eksploitasi.

Sebagai manusia yang diberi kesempurnaan akal, sudah saatnya sama-sama mengingatkan untuk saling menyayangi semua makhluk hidup. Dari fenomena ini kita dapat belajar meningkatkan sisi humanitas. Walaupun ayam adalah hewan yang tidak mampu berbicara, tanpa kita sadari, hanya untuk memuaskan hasrat manusia mereka jadi tersiksa. Sejatinya manusia saling menyayangi dan mengasihi, yuk sama-sama kita edukasi diri kita dan orang terdekat untuk urungkan saja niatmu beli ayam warna-warni.


Postingan bisa kemungkinan dihapus kalau lulus redaksi.


Referensi:

Bilal, M. 2015. Jenis-Jenis Ayam Broiler. https://alamtani.com/ayam-broiler/ (diakses tanggal 29 Desember 2020)

Tamalluddin, Ferry. 2014. Panduan Lengkap Ayam Broiler. Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya

Tim Edutainment Trans 7 Official. Kisah Pelik Anak Ayam Berwarna Bikin Merinding. https://www.youtube.com/watch?v=OagZ96F53Ds (diakses tanggal 30 Desember 2020)

Nurrohmah, Dyah Eka. 2018. Analisis Kandungan Pewarna Alami dan Sintesis Pada Jajanan yang Dijual di Pasar Gede Surakarta. Skripsi. Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Solo.

Kartika, Dian. 2020. Info Harga Pewarna Tekstil dalam Berbagai Merek. https://harga.web.id/harga-pewarna-tekstil-pakaian-tie-dye-kain.info (diakses tanggal 29 Desember 2020)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar